Dikuliti Sampai ke Lekuk Pori
Secara pribadi saya merasa dikuliti habis oleh surat-surat Emha yang ditulis kepada Dil, meski saya tak punya kuasa atas apa-apa kecuali kulit ari saya sendiri _ yang itu pun masih terinterferensi sabun mandi. Di sana ada semacam euforia nikmatnya jadi ayam kampung yang ditelanjangi untuk merayakan Lebaran. Emha mengajak pikiran berpetualang dalam setiap pojok sistem tata kehidupan manusia. Semua laku terasa miris, mengusik sekaligus menggelitik. Dan menyehatkan. Retorika-retorika tentang ideologi, kekuasaan, perjuangan manusia di tengah modernitas, perjuangan manusia di kolong-kolong kekuasaan membuat dahi sedikit-sedikit mengernyit. Sejurus kemudian balik lagi mengangguk-angguk, “betul..., betul....”. Tiba di lembar berikutnya, sambil tersipu-sipu bak membaca novel romantis pada bab happy ending . Dari Pojok Sejarah adalah renungan perjalanan Emha yang ditulis kepada adiknya, Dil, tentang kegiatannya selama di Eropa, “Negara Landa” dan Jerman. Tulisan berisi paradoks d