Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Sebungkus Kasihmu

Gambar
              Suasana ruang foto copy semakin sesak dengan antrian mahasiswa yang sedang mencetak tugas-tugas pertengahan semesternya. Sesak di ruangan itu menjalar sampai ke ubun-ubun hingga seluruh ingatan seorang gadis berkerudung biru yang sedang duduk melamun. Laptop di meja tunggu ia tatap dengan lesu. Tugas kampus yang sedang bertimbun menjadikan Ning tidak bisa menjenguk ibunya tiga bulan ini. Padahal tiga bulan lalu itu kali pertama Ning menatap mata teduh dalam wajah sosok ibu kandung. Beberapa kegiatan dan organisasi yang sengaja   diikuti memang menjadi pelampiasan tersendiri buat Ning mengosongkan ruang masa lalunya yang suram. Baginya keramaian penuh sesak adalah waktu sepi yang hanya disaksikan kedipan kursor. Ning merenungkan diri. Ditampilkan kembali

Pulang

Aroma nyiur semerbak dihempas-hempaskan angin laut Semakin dekat saja ketika waktu itu tiba Sorak-sorai para gadis dan jejaka Merasuk ke lubuk jiwa Menggugah untuk singgah di budaya kanak-kanak Hanya digugah tak beranjak Bak bujang nganggur Malas-malasan di kasur Menunggu guyur Barulah mau membaur Miris disayat-sayatkan di hati Antara enggan lalu segan Beginikah hidup manusia? Melilit-lilit angka ketidakpastian Langkah berat-berat kudengar sendiri Nun yang mana akan kutuju Bangkalan, Mei 2015

Cerita untukmu

Bagaimana aktifitasmu di sana Ran? Kemarin aku bertemu dengan orang-orang yang menentramkan hati. Tentram rasanya berkumpul dengan orang-orang yang bertanggung jawab, cerdas, lembut, senang bersyukur, dan selalu memberi manfaat. Menyaksikan kampus Ngudia Husada Madura yang bersih. Seharusnya kau menyaksikan ini. Ruangnya tidak begitu besar tapi semua tertata dan terdesain minimalis sehingga terlihat luas. Lift dan kamar mandinya harum lavender. Banyak bunga di sudut-sudut ruangannya. Yah, meskipun itu hanya bunga plastik tapi penataannya cukup menghibur mataku yang gersang akan warna-warni pelangi. Terbayang ke ruang waktu di sekolah dulu. Saat sekolah kita giat mengikuti lomba kebersihan. Kau ingat kan, sampai tangan kita pun harus bersih dahulu sebelum masuk kelas. Kepala sekolah kita memang hebat Ran. Tapi begitulah kita selalu berontak kepadanya. Ran aku merasakan indahnya agama kita di sana. Indahnya berbagi dengan suara hati. Acara Training ESQ Peduli Anak Bangsa. Aku belajar

Balas Suratku Sahabat

Bismillahirrahmaanirrahiim Untuk kau, anak yang jauh dari ibu asuh. Sesungguhnya kau sedang dekat dengan ASI ibumu. Bagaimana aku bisa mengejarmu Ran? Kau tahu kan idolanya si idola ini-yang sering kutunggu-tunggu jam pelajarannya. Ayah Mus hanya mengajariku berlari di atas batu, di atas aspal tanpa alas, dan di atas lumpur. Setelah kuingat-ingat tak kutemukan suatu jurus bagaimana menaklukkan pemisah pulauku dengan pulaumu. Aku tak sampai belajar berlari di atas air Ran . Apalagi di bawah langit khatulistiwa yang panas itu. Langitnya seakan berada di atas ubun-ubun. Mungkin benar, kau perlu mengajakku bertanding di sana suatu waktu. Merasakan medan para penambang batu-bara. Rupanya kita tetap ungu lovers.  Hanya saja kau grup band nya sedang aku warnanya saja. Hanya suka. Setia  sejak duduk di bangku SD. Sejak grup band ungu belum ada. Kau tahu Ran  saat aku menuliskan ini, suara-suara itu mendengung-ndengung di dalam rumah siput telingaku. O...rasanya aku ingin men