Geloramu
Ketika
aku menahan geloramu ini sampai pada Entah. Ra, kekambuhan itu ada jika aku
terhunjam bertubi-tubi oleh prasangka yang tidak jelas maunya. Aku merasakan
deguban serasa itu adalah darimu. Bagaimana cara mendengarkannya. Coba kita
diamkan hasrat menyapa. Biarlah telepati cara memadu rindu. Kapan kau juga
serasa. Kau harus percaya Ra, aku tak pernah berniat membuatmu merintih
kesakitan dada. Atau lemas semua saraf pada otakmu berpendar lalu putus
persatu. Pada aku menangis mengadu yang mencipta. Anugrah itu datang begitu
saja. Memrotes padanya ataukah memrotes pada diriku. Mengacak-acak semua itu
pada kebimbangan-kebimbangan. Hanya tidak menghilangkan geloramu. Lalu jika dia
mencemburuiku, yang cemburu padamu. Apa kau menjadi bahagia?
Bangkalan,
01 09 2015
Komentar
Posting Komentar