Menulis Surat untuk Sahabat

Bismillaahirrahmaanirrahim
14:04
dariku Si Guru Kecil yang selalu disayangi

Sobat, malam ini begitu dingin. Hujan sengaja membuat basah atap-atap kos-kosan. Sama basahnya seperti siang tadi. Aku tahu cerita hidupnya. Apakah kamu bisa merasakan apa yang kurasakan sobat? Mungkin ini sebasah pipimu yang sengaja air luhnya menggelinding dari bola mata yang kukenal sejak dulu. Aku mengenalnya karena kau sama. Bola mata yang nakal merindu kampung halaman.

Sabar sobat! Meski aku tak sebanding denganmu. Lebih jauh berpuluh-puluh kilometer dari ibu asuhmu.
Tepati janjimu sobat! Bertemu di kampung waktu.


Ranmu





Bismillaahirrahmaanirrahim
08:56
dariku Si Guru Kecil yang selalu disayangi

Pagi yang cerah ya Sobat! Waktu seakan dikejar pemburu. Petang siang petang siang. Hanya itu rumus waktu. Bagaimana teman-temanmu di sana Ran? Boleh aku memanggilmu Ran? Seperti kusebut saat dulu.

Aku rindu sebutan itu Ran.
Kacau di sini. Teman-teman yang konyol. Kau tahu? Saat mereka memasak di dapur saja suaranya bising sampai ke sudut rak bukuku.

O iya, sekarang aku dibilang menjelma bibliofil.
Lemari sebesar lemari di ruang kepala sekolah dulu, didominasi buku-buku. Tidak ada tempat di dalam. Aku jajar di atasnya macam serdadu. Pernah goyah dan jatuh di sampingku. Membangunkan mimpi dengan tidak sopan.

Sepertinya, sekarang kau juga banyak baca Ran. Tapi aku berharap kau tak mempunyai teman sekonyol temanku.  Nanti malah kau yang lebih terlihat awet muda dariku.


Ranmu



Bismillaahirrahmaanirrahim
12:31
dariku Si Guru Kecil yang disayangi

Sobat apa kau pernah mendengar? Derum-derum sepeda motor saat rincih hujan. Jalanan depan kosku selalu ramai pagi, siang, sore. Tapi ramai tak sebanding dengan sore ini. Nada hujan ritmis di kaca-kaca jendela. Derum semakin menderum. Karena jalan banyak lubang dan genangan air.

Mahasiswa silih berganti melewati jalan yang tergenang hujan. Entah sampai pukul berapa nantinya akan berhenti.

Saat itulah aku merasa keheningan

Ranmu

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. anduuun baca ini. :D
    http://nofiqo-hidayati.blogspot.com/2015/04/sajak-untuk-sahabat.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masyarakat Tangguh di Tengah Pandemi

Jangan Takut Berpolitik, Politik itu Asyik

JOKO PINURBO