Keterbatasan Dokter
Menjadi dokter itu cita-cita yang mulia. Benarkah? Tapi menurutku itu adalah cita-cita klise dari tiru-meniru pendapat guru tanpa perhatian khusus, bahkan rata-rata hampir seluruh siswa di kelas cita-citanya sama. Sejak anak-anak, waktu aku duduk di Sekolah Dasar hanya kosakata dokter yang bisa kuucap ketika aku ditanya tentang apa cita-citaku. Cita-cita? Hingga duduk di bangku SMA saja aku masih digalaukan dengan cita-cita. Akankah aku berkomitmen dengan imaji kanak-kanakku itu? Mungkin aku membenarkan iya karena sejak SMP aku mulai tertarik pada dunia sains. Tapi aku juga menyalahkan tidak karena aku menjauhkan diri dari pencapaian cita-cita itu setelah lulus SMA. Di otakku terisi informasi bahwa dunia kedokteran sekarang sudah kacau balau. Banyak praktek ilegal menumbalkan nyawa banyak orang. Membuatku begidik. Apalagi masyarakat menengah ke bawah yang mendapat jaminan kesehatan gratis malah menjadi bahan percobaan mala praktek dokter-dokter muda. Mala praktek yang menimbulkan ba